Kamis, 14 Februari 2013

eongmal Bogoshipotta – Part. 6 1 Vote MCeongmal Bogoshipotta – Part. 6: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon OC:

eongmal Bogoshipotta – Part. 6

 
 
 
 
 
 
1 Vote

MC: Cho Kyuhyun / Shim Changmin / Choi Siwon
OC: Kibum / Donghae / Sungmin / Ryeowook / Hyuk Jae
….
Author POV~
Setelah 1 minggu Kyuhyun dirawat di rumah sakit. Hari ini dia sudah di ijinkan pulang oleh uisa. Mulai hari ini, Kyuhyun tak tinggal lagi di rumah ahjussi-ahjussinya yang jahat. Dia pindah ke rumah yang diperuntukkan bagi hyungdeulnya yang bekerja di rumah keluarga Choi saat ini.
Tanpa Kyuhyun ketahui, sebenarnya dia sudah kembali kerumahnya. Rumah yang seharusnya ia tempati bersama dengan appa, eomma, dan kakak kembarnya. Andai saja Siwon sang appa tidak mementngkan harga diri dan egonya saja, ia sekarang bisa hidup dengan layak seperti Changmin, hyungnya.
“Kyu … Hyung tinggal dulu, ya. Hyung harus kembali kesekolahmu untuk menemui Kibum dan Changmin. Kamu istirahat di rumah dan kalau ada apa-apa segera hubungi hyung” Ujar Donghae sambil menaruh barang bawaan Kyuhyun di kamarnya.
“Nde, hyung” Jawab Kyuhyun.
Dan setelah itu, Donghaepun pergi menuju sekolah Kirin untuk melanjutkan tugasnya menjaga Changmin sebagai seorang bodyguard.
Kyuhyun POV~
Rumah ini nyaman sekali. meski tidak begitu luas, rumah ini tetap lebih besar dan lebih nyaman daripada rumah Kangin ahjussi.
Aku mengeluarkan semua barang-barang bawaanku dari tasku. Aku menaruh baju-bajuk di lemari. Kemudian aku mengeluarkan foto eommaku yang selalu aku simpan.
“Eomma …” Ucapku lirih sambil menatap foto eommaku. Aku sangat merindukannya. Aku rindu dengan pelukan hangatnya.
“Jeongmal bogoshipotta, eomma” Ucapku lagi kemudian aku mengecup foto eommaku dan menaruhnya di meja kecil samping kasurku.
Aku bosan berada di dalam rumah terus. Akupun keluar dari rumah, mengunci pintu dan menuju taman keluarga Choi yang sangat luas.
“Andai aku sekaya Changmin dan memiliki taman seindah ini, hidupku pasti akan sangat bahagia. Aku bisa bermain bersama eomma setiap hari. Aku juga bisa memberikan eomma bunga-bunga yang indah ini setiap harinya”
Aku duduk di bangku taman dan memejamkan mataku. Aku membayangkan diriku sedang bekejaran dengan eomma dan kemudian aku memberikan eomma banyak bunga yang indah. Eomma sangat menyukai bunga. Eomma juga sangat cantik seperti bunga. Ah~ aniya … eommaku lebih  cantik daripada bunga-bunga ini.
#Wuss …
Angin di sini sangat sejuk. Aku sudah lama tidak menghirup udara sesejuk ini.
“Eomma … Di sini sangat tenang dan indah. Andai ada eomma di sini. Aku ingin tidur di pangkuan eomma sambil menikmati udara ini. Saranghae, eomma” Tanpa terasa air mataku jatuh dan membasahi kedua pipiku.
Aku buru-buru menyeka air mataku. “Aku tidak boleh bersedih. Karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan eomma. Eomma, tunggu aku di sana, ya. Sebentar lagi kita akan bertemu dan aku bisa memeluk eomma dan eomma bisa memelukku selamanya” Gumamku sambil menengadahkan kepalaku ke langit biru yang cerah.
“Siapa kamu?” Tanya seseorang yang ada di belakangku. Aku langsung menolehkan kepalaku.
“Ternyata kamu lagi. Kenapa kamu bisa ada di sini?” Tanyanya. Ternyata  Choi sajangnim, ayah Changmin yang berdiri di belakangku.
Aku bangkit dari bangku dan membungkukkan badanku. “Saya dongsaengnya Kibum hyung, dan Donghae hyung. mereka bodyguard barunya Changmin-sshi, sajangnim” Ujarku penuh rasa hormat.
Baru kali ini aku benar-benar memperhatikan wajahnya. Melihat wajahnya, membuat hatiku merasakan sebuah perasaan aneh. Perasaan yang sering muncul setiap kali aku bersama dengan Changmin. Aku merasakan merindukan tatapan Matanya dan auranya. Entah apa ini? aku tak mengerti dengan perasaanku.
“Oh~ Siapa namamu? Aku lupa” Tanya Choi sajangnim.
Aku kembali membungkukkan badanku. “Joneun Shim Kyuhyun imnida”
“Shim Kyuhyun” Dia mengucapkan lagi namaku.
“Ayahmu bermarga Shim?” Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal itu?
“Bukan. Itu marga eommaku. Aku tidak pernah tahu siapa appaku. Aku sama sekli belum pernah bertemu dengannya. Marganya pun aku tidak tahu, sajangnim”
Siwon POV~
Aku baru saja pulang dari Jepang. Aku ingin menenangkan pikiranku di taman. Aku memang sangat suka pergi ke taman jika pikiranku sedang suntuk.
Namun saat aku tiba di taman rumahku, aku melihat seseorang sedang duduk di bangku tamanku sambil menengadahkan kepalanya ke langit. Aku merasa belum pernah melihatnya. Pelayan rumahku memang banyak, namun aku masih bisa mengenali mereka karena mereka sudah lama bekerja denganku.
“Siapa kamu?” Tanyaku. Dia sepertinya kaget karena aku tiba-tiba ada di belakangnya dan lengusng bertanya padanya.
Dia membalikkan badannya. Rupanya dia anak yang mengaku sebagai teman Changmin waktu itu. Sedang apa dia di sini? Kalau dia teman Changmin, seharusnya dia tidak ada di sini sekarang. Karena aku tahu, ini belum jam pulang sekoalh Changmin.
“Ternyata kamu lagi. Kenapa kamu bisa ada di sini?” Tanyaku.
Dia bangkit dari bangku dan membungkukkan badanya. “Saya dongsaengnya Kibum hyung, dan Donghae hyung. mereka bodyguard barunya Changmin-sshi, sajangnim” Ujarnya penuh rasa hormat.
Meski pernah bertemu, aku baru kali ini benar-benar memperhatikan wajahnya. Wajahnya mengingatkan aku dengannya. Dengan Inhwa. Matanya yang cokelat pekat seperti mata Inhwa. Kulitnya yang putih pucat seperti kulit Inhwa. Senyumnya yang manis seperti senyum Inhwa. Dia benar-benar mengingatkan aku dengan Inhwa. Kenapa aku merasa sangat ingin memeluknya. Ada seperti perasaan rindu di hatiku saat melihat wajahnya.
“Oh~ Siapa namamu? Aku lupa” Tanyaku untuk berbasa-basi.
Aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi sebenarnya. Namun karena rasa penasaranku yang tinggi tentangnya, aku jadi melakukan hal yang belum pernah kulakukan ini.
Dia kembali membungkukkan badannya. “Joneun Shim Kyuhyun imnida”
“Shim Kyuhyun” Aku mengucapkan lagi namanya.
Namanya benar-benar sama dengan nama anak bungsuku. Marganyapun sama dengan marga Inhwa. Apakah mungkin dia itu anakku? Apa mungkin sebenarnya anakku masih hidup?
“Ayahmu bermarga Shim?” Tanyaku lagi. Dia nampak kaget dengan pertanyaanku.
“Bukan. Itu marga eommaku. Aku tidak pernah tahu siapa appaku. Aku sama sekli belum pernah bertemu dengannya. Marganya pun aku tidak tahu, sajangnim”
#Deg~
Benarkah ada kemungkinan seperti ini? Itu marga eommanya. Dan dia belum pernah melihat appanya sampai sekarang? Apakah mungkin yang aku pikirkan? Mungkinkah dia Choi Kyuhyun anakku?
Aku tidak bisa berkata-kata. Di dalam hatiku, aku sangat berharap kalau dia benar-benar anak bungsuku yang telah aku sia-siakan dulu.
Aku dulu memang tidak menginginkannya. Karena bagiku, cukup Changmin saja yang akan ku jadikan pewarisku. Selain itu, aku yang tidak bisa menerima pernikahanku yang didasari karena sebuah ketidak sengajaan, membuatku mengusir Inhwa dan menyuruhnya membawa putera bungsuku. Aku tidak ingin di anggap egois lebih dari itu, makanya aku menyerahkan anakku yang lain untuk Inhwa bawa dan aku berjanji tetap akan membiayai kebutuhannya.
Namun Inhwa menghilang entah kemana sejak aku mengusirnya. Aku tidak bisa menghubunginya. Dan aku mendapat kabar kalau dia dan Kyuhyun anak bungsuku meninggal karena kecelakaan. Aku sangat menyesal saat itu. karena sesungguhnya  sejak Inhwa meninggalkan aku dan Changmin, aku merasakan sebuah kerinduan terhadapnya. Aku baru menyadari kalau aku sudah jatuh cinta padanya. Aku sungguh bodoh karena terlambat menyadarinya. Tadinya aku ingin mengajaknya kembali dan membangun hidup yang bahagia bersama kedua anak kembar kami. Namun kabar yang kudengar itu membuat semua harapanku menjadi sia-sia.
Sekarang di hadapanku berdiri seorang anak yang sangat mirip dengan Inhwa. Bahkan nama sama dengan nama yang Inhwa berikan pada putera kami. Marganya pun marga dari Inhwa. Mungkin kah dia ini Choi Kyuhyun anakku?
“Sajangnim, gwenchanayo?” Tanyanya.
Aku tersadar dari lamunanku. “Ah~ nde …”
Aku memang berharap dia ini adalah Kyuhyun puteraku. Namun aku tidak mau berharap lebih terlebih dahulu. Aku harus menyelidiknya dan mengetahui kebenarannya terlebih dahulu.
Kyuhyun POV~
Kenapa Choi sajangnim sedari tadi meperhatikan aku seperti itu?  Dia hanya diam tanpa bicara apapun. Dan dia terus saja menatapku. Apa ada yang aneh dengan penampilanku? Aku rasa tidak. Meski aku tidak menggunakan pakaian mahal seperti Changmin, namun pakaianku masih layak pakai dan sopan. Jadi, kenapa dia menatapku seperti itu?
“Sajangnim, gwenchanayo?” Tanyaku.
Dia tersentak dan menjawab. “Ah~ nde …”
Setelah menjawab itu, dia kembali terdiam dan tetap menatapku. Tapi entah mengapa aku merasa tidak risih ia tatap seperti itu. Biasanya aku paling tidak suka ditatap orang seperti itu.
“Appa …” Kulihat Changmin berjalan di belakang Choi sajangnim dan mendekati kami.
Choi sajangnim membalikkan badannya “ Kau sudah pulang, Changmin?” Tanyanya dengan nada yang terkesan dingin namun penuh kasih sayang. Aku iri dengan Changmin. Aku juga ingin merasakan diperhatikan seperti itu oleh seorang appa.
“Nde, appa. Appa pulang untuk menetap atau hanya untuk mengurusi dokumen?” Tanya Changmin dengan nada tidak kalah dingin dari Choi sajangnim tadi.
“Appa akan menetap sampai ada urusan lain nanti” Changmin tidak lagi menanggapi ucapan Choi sajangnim. Dia melihat kearahku dan tersenyum. Aku jarang sekali melihat senyumnya itu.
“Kamu sudah pulang dari rumah sakit, Kyu?” Tanyanya sambil mendekatiku.
Aku mengangguk dan membalas senyumnya. “Nde, Changmin-sshi” Aku tahu dia juga tidak suka aku bicara formal dengannya seperti teman-temanku yang lain. Namun di sini ada Choi sajangnim, aku tidak enak padanya jika memanggil Changmin dengan nada akrab.
“Ck~ Kenapa kamu masih saja formal kepadaku? Sudahlah, jangan seformal itu denganku” Katanya.
Aku hanya tersenyum canggung. Terlebih lagi, sekarang Choi sajangnim sedang memperhatikan kami. Namun tanpa sengaja, tadi aku melihat seulas senyum tipis di bibirnya. Apa mungkin aku salah lihat, ya? Choi sajangnim kan tidak suka Changmin begaul sembarangan. Ah~ itu mungkin hanya halusinasiku saja.
“Changmin-sshi … Aku pamit ingin kembali ke rumah. Sajangnim, saya permisi dulu” Ucapku sambil membungkukkan badanku.
“Hyungdeul, aku kembali dulu” Aku juga berpamitan pada hyungdeul yang sedang berdiri di samping Choi sajangnim. Setelah itu, aku langsung berjalan dengan cepat menuju rumahku yang ada di belakang taman ini.
….
Author POV~
Waktu sudah menujukkan pukul 6 sore. Donghae dan Kibum belum kembali kerumah mereka, karena jam kerja mereka baru habis pada pukul 7 malam.
Saat ini Kyuhyun sedang memasak makan malam di dapur untuk dirinya dan hyungdeulnya *sejak kapan bisa masak? Kekeke~*. Kyuhyun sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah karena dialah yang selalu mengerjakan semua pekerjaan rumah selama di rumah Kangin ahjussi.
“Akh …” Namun saat akan menaruh makanan terakhir di meja makan, dadanya terasa sesak dan sangat sakit.
Kyuhyun langsung belari kekamarnya untuk mencari obat penghilang rasa sakit yang diberikan uisa padanya.
“Uhuk … Uhuk …” Kyuhyun terbatuk-batuk sambil mencari obat itu.
“Akh … Uhuk … Uhuk …” Kyuhyun akhirnya menemukan obat tersebut yang sengaja ia sembunyikan di tumpukkan bajunya agar Kibum dan Donghae tidak tahu.
Kyuhyun mengambil 1 butir obat dan menyembunyikan lagi botol yang berisi obat lainnya di tumpukkan bajunya. Kyuhyunpun kembali ke dapur dan mengambil air minum. Dan dia langsung meminum obat itu dengan cepat.
“Uhuk …” Dia masih merasakan sedikit sakit dan nyeri di dadanya. Namun karena obat itu, rasa sakitnya sedikit berkurang.
Kyuhyun POV~
Penyakit ini rasanya mulai menggeroggoti tubuhku. Rasanya sakit sekali. Entah sampai kapan aku bisa bertahan. Namun untuk saat ini, tidak ada yang boleh tahu tentang penyakitku. Aku tidak ingin merepotkan siapapun lagi.
“Eomma …” Gumamku.
Kemudian aku merasa mengantuk. Mungkin ini karena efek dari obat yang kuminum tadi. Aku menaruh kepalaku di atas meja makan dan mulai terlelap.
-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar